MAKALAH PENGANTAR ILMU EKONOMI
BIOGRAFI ADAM SMITH
DISUSUN OLEH :
NAMA
: WAHYUNI USMAN
NIM
: 1613201010
DOSEN
PEMBIMBING : RINDA
FITHRIYANA , SE, M.AK
PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS PAHLAWAN
TUANKU TAMBUSAI
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya, dapat
menyusun makalah berjudul “BIOGRAFI ADAM SMITH” dengan baik dan lancar.
Makalah ini disusun guna memenuhi
tugas Mata Kuliah “PENGANTAR ILMU EKONOMI”. Materi ini merupakan materi yang
telah ditetapkan dalam kurikulum perkuliahan bagi mahasiswa semester II UNIVERSITAS
PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI.
Penyusunan makalah ini juga
berkaitan dengan materi-materi pengantar IKM yang lain dalam semester II ini
yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa.
Tiada gading yang tak retak,
demikian pula dengan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu
penulis membuka saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Demikian semoga bermanfaat.
Bangkinang,Juni 2017
penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARA................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG............................................................................... 1
1.2 POKOK PEMBAHASAN......................................................................... 2
1.3 TUJUAN..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Latar belakang kehidupan Adam smith...................................................... 3
2.2 Pendidikan Adam smith............................................................................. 4
2.3 Teori dan pandangan – pandangan............................................................. 7
2.4 Karya adam smith .................................................................................... 17
2.5 Pengaruh pandangan Adam smith............................................................ 20
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN............................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Manusia
dilahirkan dengan segala kebutuhan. Pada awal kebutuhan manusia masih bersifat
sederhana. Namun, dengan semakin berkembangnya peradaban manusia maka semakin
banyak dan semakin bervariasinya kebutuhan manusia itu sendiri. Sehingga
menyebabkan ketidak seimbangan antara kebutuhan yang selalu meningkat dengan
sumber daya alam yang ada.
Dengan berkembangnya kebutuhan hidup manusia yang tidak seimbang, maka para
pakar ekonomi pun mulai memecahkan masalah-masalah yang dialami oleh
mansyarakat. Para ekonomi mulai membuat teori-teori ataupun pemikiran-pemikiran
yang lebih cermerlang dalam mengatasi perkembangan ekonomi.
Dari
semua teori-teori para pakar ekonomi tidak semuanya mampu mengatasi
permasalahan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, tidak semua persoalan
didunia ini hanya persoalan ekonomi. Namun, dapat kita amati bahwa persoalan
seperti persoalan ideologi, politik, sosial, budaya, agama, keamanan dan
sebagainya ternyata berawal dari ekonomi juga. Dengan demikian dalam makalah
kali ini, kami berusaha membahas bagaimana pandangan serta teori Adam Smith
dalam menghadapi permasalahan ekonomi yang muncul.
1.2
POKOK PEMBAHASAN
1.
Latar belakang Adam Smith
2.
Pendidikan
3.
Teori dan pandangan-pandangan
4.
Karya Adam Smith
5.
Pengaruh pandangan Adam Smith
1.3
TUJUAN
Tujuan pembelajaran ini
dilakukan semata-mata untuk mempelajari dan menambah wawasan dalam memahami
pemikiran-pemikiran para ekonom dunia. Selain itu untuk membandingkan pemikiran
ekonomi masa lalu dengan masa sekarang.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Latar Belakang Kehidupan Adam Smith
John Adam Smith ( lahir di kirkcaldy, Skotlandia, 5
juni 1723 – meninggal di Edinburgh, Skotlandia, 17 juli 1790 pada umur 67
tahun), adalah seorang filsuf berkebangsaan Skotlandia yang menjadi pelopor
ilmu ekonomi modern. Karyanya yang terkenal adalah buku An Inquiry into the Nature and Causes
of the Wealth of Nations (disingkat The
Wealth of Nations) adalah buku pertama yang menggambarkan sejarah
perkembangan industri dan perdagangan di Eropa serta dasar-dasar perkembangan perdagangan bebasdan kapitalisme. Adam Smith adalah salah
satu pelopor sistem ekonomi Kapitalisme. Sistem ekonomi ini muncul
pada abad 18 di Eropa Barat dan pada abad 19 mulai terkenal disana.
Kemakmuran
negara (Wealth of Nations) dan yang lebih kecil pengaruhnya teori moral
sentiment, telah menjadi titik awal untuk segala pertahanan, kritik atau bentuk
Kapitalisme, yang terpenting dalam tulisan Marx dan ekonomi manusia. Karena
Kapitalisme Laissez-Faire seringkali dihubungkan dengan keegoisan tak
terkontrol, ada gerakan baru yang menekankan filosofi moral Smith, dengan fokus
simpati kepada seseorang.
Ada
beberapa kontrofersi tentang keaslian kemakmuran negara Smith, beberapa orang
menyangkal hasil kerjanya hanyalah tambahan biasa kepada kerja pemikir seperti
David Hume dan Baron De Montesquieu. Dan banyak teori-teori Smith hanya
menggambarkan trend sejarah menjauh dari mercantilisme, menuju perdagangan bebas
yang telah berkembang selama beberapa dekade, dan telah memiliki pengaruh yang
nyata dalam kebijakan pemerintah. Namun, begitu buku ini mengorganisasikan
pemikiran-pemikiran mereka secara luas, dan tetap menjadi suatu buku yang
paling berpengaruh dan penting dalam bidangnya sekarang ini.
Adam
Smith dikenal luas dengan teori ekonomi ”Laissez-Faire” yang megumumkan
perkumpulan di abad 18 Eropa. Smith percaya akan hak untuk mempengaruhi
kemajuan ekonomi diri sendiri dengan bebas, tanpa dikendalikan oleh perkumpulan
dan atau negara. Teori ini sampai pada proto-industrirelisasi di Eropa,
dan mengubah mayoritas kawasan Eropa menjadi daerah perdagangan bebas, membuat
kemungkinan akan danya pengusaha. Dia juga dikenal sebagai ” Bapak Ekonomi”.
George
Washington adalah bapak bagi sebuah bangsa baru, sedangkan Adam Smith
adalah bapak bagi ilmu baru, yakni ilmu kemakmuran. Ekonomi besar bagi Inggris
Alfred Marshall menamakan ekonomi sebagai studi tentang ”Usaha biasa dalam
kehidupan”. Adam Smith juga punya nama biasa. Nama pertamanya diambil dari
Bible, Adam, yang berarti ”dari bnyak”, dan nama belakangnya, Smith, berarti
’orang yang bekerja’. Smith nama keluarga yang paling umum di Great Britain.
Bahkan, ayah Adam Smith juga bernama Adam Smith. Demikian pula dengnan pengasuh
dan sepupunya.
2.2
Pendidikan Adam Smith
Pada umur 13, Smith memasuki Universitas Glasgow, dimana
dia belajar filosofi moral dabawah “Si Orang yang tidak boleh dilupakan”
(sebagaimana Smith memanggilnya) Francis Hutcheson. Di sini, Smith mengembangkan
keinginan kuatnya akan kebebasan, akal sehat, dan kebebasan berpendapat.
Tahun 1740 dia dianugrahkan Snell Exebition dan memasuki Kampus Balliol,
Oxford, tetapi seperti William Robert Scott katakana , “ Universitas Oxford
dalam masanya memberikan sedikit jika bantuan manapun yang diberikan apa yang
harusnya merupakan kerja seumur hidupnya”, dan dia meninggalkan Universitas itu
pada tahun 1746. Dalam buku ke V dari The Wealth of Nations, Smith
berkomentar pada intruksi kualitas rendah dan aktivitas intelektual yang
berjumlah sedikit dibandingkan dengan di Skotlandia. Komentarnya
ditunjukkan pada orang-orang yang dianugrhi kekayaan dari kampus-kampus
Oxford dan Cambridge, dimana membuat pemasukan dari para profesor tidak
berdasarkan pada kemampuan mereka untuk menarik murid, dan pada
fakta bahwa orang-orang yang menyaru Men of Letters bisa menikmati kehidupan
lebih nyaman dari menti di Church of England.
Karir
di Edinburgh dan Glasgow
Tahun 1748 Smith memulai menguliahkan umum di Edinburch dibawah bimbingan Lord
Kames. Sebagian dari perkuliahannya menyinggung retorika dan Belles-Letteers,
tetapi nantinya dia akan mengambil subyek dari ‘ Kemajuan dari kesejahteraan’,
dan nantinya, di pertengahan atau akhir abad 20, dimana dia pertama kalinya
mengemukakan filosofi ekonomi dari “Sistem yang jelas dan sederhana dari
kebebasan dari kebebasan alamiah” dimana dia menyatakan hal tersebut ke
khalayak dalam buku karangannya “The Wealth of Nations”. Pda
sekitar Tahun 1750 dia bertemu filusuf David Hume, yang merupakan seniornya
terpaut sepuluh tahun. Hubungan dan kesamaan opini yang dapat ditemukan dalm
detil dari tulisan mereka mencakup sejarah, politik, filosofi, dan ekonomi, dan
agama menandakan bahwa mereka berdua memiliki persekutuan intelektual yang
dekat dan persahabatan di banding orang lain yang mana akan memerankan peraan
penting selama pencerahan di Skotlandia. Dia merutinkan The Poker Clib
dari Edinburgh.
Tahun
1751 Smith ditunjuk sebagai ketua dewan logika di Universitas Glasglow,
dipindahkan pada tahun 1752 ke dewan filososfi moral Glasglow, pernah
ditinggali gurunya yang terkenal, Francis Hutcheson. Kuliahnya mencakup Etika,
Retorika, Jurispundens, politik ekonomi, dan “ Polisi dan Kuntungan”. Tahun
1759 dia menerbitkan Teori dari sentimen moral, memasukkan sebagian kuliahnya
di Glasgow. Karya ini, yang membangun reputasi Smith masa itu, menjelaskan
bagaimana komunikasi manusia bergantung pada simpati antara agen dan penonton
(itu sang individual dan anggota masyarakat yang lain). Analisisnya pada
evolusi bahas terkadang superfisial, seperti yang ditunjukkan 14 tahun kemudian
oleh peneliti yang lebih dalam pada bahasa primitif oleh Lord Monboddo. Dalam
karyanya berjudul Asal Muasal dan Perkembangan Bahasa Kapasitas Smith
akan pengaruh, persuasif, atau argumen retorikal, lebih banyak dalam buktinya.
Dia mendasarkan penjelasannya tidak, seperti Lord Shaftesbury ketiga dan
Hutcheson lakukan pada ”Kepentingan Moral”, juga tidak seperti Hume pada
Utilitarianisme, tetapi berdasarkan atas simpati.
Smith
sekarang memulai memberi perhatian lebih pada jurisprudensi dan ekonomi di
dalam kuliahnya dan sedikit pada teorinya tentang moral. Kesan yang
didapatkan sama ke pengembangan ide-idenya pada ekonomi politik dari
catatan kuliahnya oleh seorang mahasiswa sekitar tahun 1763 yang nantinya
diedit oleh Edwin Cannan, dan membentuk apa yang scott, penemu dan penerbitnya,
mendeskripsikan sebagai bagian dari daftar Wealth of Nations yang bertanggal
sekitar 1763. karya Cannan muncul sebagai kuliah dalam kedilan, polisi, pajak
dan senjata. Sebuah versi lebih lengkap diterbitkan sebagai kuliah dalam
Jirispundensi di edisi Glasgow tahun 1976.
Tur
Perancis
Pada 1762 senat akademik dari Universitas Glasgow bertemu dalam titel
Doktor Hukum Smith. Pada akhir 1763, dia mendapatkan tawaran menggiurkan
dari Charles Townshend (yang
dikenalkan ke Smith oleh David Hume), untuk mengajar anak
tirinya, Duke of Buccleuch.
Smith akhirnya pensiun dari keprofessorannya dan dari 1764-66 berkelana bersama
muridnya, kebanyakan di Perancis, dimana dia datang untuk
menemui pemimpin intelektual seperti Turgor, Jean D’Alembert, Andre Morrelet, Helvetius dan,
khususnya, Frangois Quesnay,
kepala dari Sekolah Psiokrat yang
karyanya dihormati oleh Smith sangat tinggi. Dalam perjalanan pulangnyake
Kirkaldy Smith dipilih menjadi anggota Royal Society dari London dan dia mendedikasikan kebanyakan
sepuluh tahun berikutnya pada magnum opusnya, The Wealth of Nations,
yang muncul tahun 1776. Buku tersebut diterima dengan baik dan membuat sang
pengarang terkenal.
Tahun-Tahun
Akhir
Tahun 1778 Smith ditunjuk untuk menduduki pos sebagai
komisioner untuk cukai di Skotlandia dan hidup bersama ibunya di Edinburgh.
Tahun 1783 dia menjadi salah satu pendiri Royal Society of Edinburgh dan
dari tahun 1787 sampai 1789 dia mendaat posisi kehormatan Lord Rektor Universitas Glasgow.
Dia meninggal di edinburgh pada 17 Juli 1790 karena sakit keras dan dikuburkan
di Canogatw Kirkyard.
Eksekutor literatur Smith ialah dua orang teman lama dari
akademi dunia Skotlandia, fisikawan dan kimiawanJoseph Black, dan geolog pionir James Huton.
Smith meninggalakan banyak catatan dan material yang tidak dipublikasikan,
tetapi memberi instruksi untuk menghancurkan apapun yang tidak pantas
dipublikasikan. Dia menyebut History of Astronomy cocok, dan
muncul pada tahun 1795, bersama material lain, sebagai Essay on Philoshopical Objects.
Pengikut kontemporer Adam Smith termasuk John Millar
2.3
Teori dan Pandangan-Pandangan
Sangat sedikit yang diketahui tentang Adam Smith selain
dari apa yang bisa dideduksi dari karya-karyanya yang sudah diterbitkan. Semua
paper pribadinya sudah dihancurkan setelah kematiannya. Dia tidak menikah dan
sepertinya mempertahankan hubungan dekat dengan ibunya, dimana dia tinggal
setelah pulang dari Perancis dan mendahului kematian Smith hanya 6 tahun
berselang. Kesaksian kontemporer menjelaskan Smith sebagai eksentrik tetapi
intelektual yang dermawan dan ramah, kepikunan yang komikal, dengan kebiasaan
yang berulang tentang pidato dan memberi senyuman yang “ramah tanpa ekspresi.”
Kesabarannya disebut memiliki nilai penting dalam pekerjaannya sebagai
administrasi Glasgow. Setelah kematiannya ditemukan bahwa sebagian besar
pendapatannya disumbangkan secara rahasia olehnya.
Telah terjadi beberapa debat terhadap pandangan relijius
dari Adam Smith. Ayahnya memiliki ketertarikan besar pada Kekristenan dan
merupakan sayap moderat dari Gereja Skotlandia (Gereja nasional di
Skotlandia sejak 1690). Smith mungkin pergi ke Inggris untuk meniti karir
didalam Gereja Inggris pernyataan ini kontroversial dan bergantung pada status
eksibisi Snell. Di Oxford, Smith menolak Kristen dan dipercaya kalau dia pulang
ke Skotlandia sebagai Deis.
Ekonom Ronald Coase, bagaimanpun, telah
menantang pandangan kalau Smith merupakan seorang Deist, menyatakan bahwa,
ketika Smith mungkin dihubungkan sebagai “Arsitek Besar Alam Semesta“,
sarjana lain telah “jauh melebih-lebihkan perluasan sampai dimana Adam Smith
telah memasuki sebuah keyakinan dalam sebuah Tuhan Pribadi”. Dia mendasari
analisa ini dari sebuah remark dalam The Wealth of Nationsdimana
Smith menulis kalau keingintahuan umat manusia tentang “fenomena luarbiasa dari
alam” seperti generasi kehidupan, pertumbuhan dan kematian dari tanaman dan
binatang telah membuat manusia untuk “memasukkannya dalam akal sehat mereka”.
Coase mencatat observasi Smith dimana : “Takhayul pertama-tama ditunjukkan
untuk memenuhi keingintahuan, dengan menghubungkan semua penampakan menakjubkan
pada agensi tentang Tuhan”. Bagaimanapun, kepercayaan ini tidak bertentangan
dengan Deisme, sebuah sistem kepercayaan yang memegang ide sekptis tentang
Tuhan pribadi.
Adam Smith bukanlah manusia sempurna. Di bab-bab
selanjutnya, kita akan mengulas dan mengubah teori nilai kerjanya yang kasar,
kritiknya terhadap pemilik tanah, perbedaaan aneh yang dibuatnya antara tenaga
kerja “produktif” dan “tak produktif” dan kegagalannya untuk mengenali prinsip
fundamental utilitas marginal subjektif dalam teori harga. Adam Smith di
hormati karena membela perdagangan bebas dan pasar bebas, karena perdagangan
“kebebasab alamiahnya” dan pendapatnya tentang sistem usaha bebas yang
kompetitif yang mengatur diri sendiri dan pemerintahan yang terbatas.
Adam Smith, putra
dari pencerahan Skotlandia, berpandangan optimis tentang masa depan dunia.
Fokus utamanya di dalam karya besar ekonominya adalah ”peningkatan” individu
melalui ”kesederhanaan dan perilaku yang baik”, manabung dan berinvestasi,
perdagangan dan divisi kerja, pendidikan dan pembentukan kapital, dan teknologi
baru.
Teori Klasik Adam Smith
Aliran
atau mazhab yang dikembangkan oleh Adam Smith disebut mazhab Klasik sebab
gagasan-gagasan yang ia tulis sebetulnya sudah banyak dibahas dan dibicarakan
oleh pakar-pakar ekonom jauh sebelumnya. Misalnya paham individualisme, yang
tidak jauh berbeda dengan paham Hedonisme, begitu juga pendapatmya agar
pemerintah melakukan campur tangan seminimal mungkin dalam perekonomian
(Laissez Faire, Laissez Passer). Pembahasan lebih banyak bersifat Mikro, dengan
penekanan pada penetuan harga. Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan
deduktif, yang digabung dengan penjelasan Historis.
Selama
menghabiskan waktu 12 tahun untuk menulis bukunya, Smith yakin bahwa dirinya
telah menemukan jenis ekonomi yang benar untuk menciptakan “kemakmuran
universal”. Dia menamakan modelnya itu sebagai ‘sistem kebebasan alamiah”.
Dewasa ini pakar ekonom menyebutnya “model klasik”. Model Smith diilhami oleh
Sir Isaac Newton. Model sains alam Newton sangat dikagumi oleh Smith karena
dianggapnya bersifat universal dan harmonis.
Tujuan
menulis The Wealth of Nations bukan sekedar untuk mendidik, tetapi juga
untuk membujuk. Saat itu di Inggris dan Eropa pada umumnya tidak banyak terjadi
kemajuan karena adanya sistenm yang kuat dinamakan merkantilis. Salah
satu tujuan utama Adam Smith menulis The Wealth of Nations adalah untuk
mendobrak pandanngan konvensional yang dianut oleh kaum merkantilis, yang
menguasai perdagangan dan kekuasaan politik pada masa itu. Ia ingin mengganti
sistem itu dengan sitem yang menghasilkan kekayaan dan pertumbuhan yang nyata,
dan karena itu dapat memebawa Inggris dan seluruh dunia menuju ke upaya
“perbaikan” terhadap nasib orang-orang awam.
Smith
menganalisis dan memulai buku besarnya dengan sebuah diskusi tentang
bagaimana kekayaan dan kemakmuran diciptakan melalui kapitalisme pasar bebas.
Dia menggarisbawahi tiga karakteristik dari sistem atau model klasik ini.
1. Kebebasan
(freedom) : hak untuk memproduksi dan menukar (memperdagangkan) produk, tenaga
kerja, dan kapital.
2. Kepentingan
diri (self-interest) : hak seseorang intuk melakukan usaha sendiri dan membantu
kepentingan diri orang lain.
3. Persaingan
(competition) ; hak untuk bersaing dalam produksi dan perdagangan barang dan
jasa.
Smith mengatakan bahwa ketiga
unsur itu aakan menghasilka ”harmoni alamiah” dari kepentingan antara buruh,
pemilik tanah dan kapitalis.
Kepentingan diri dari jutaan orang akan menghasilkan masyarakat yang stabil dan
makmur tanpa perlu diarahkan oleg negra secara terpusat. Doktrin tentang
kepentingan diri ini sering disebut ”invisible hand’ (tangan gaib). Ringkasnya,
model ekonomi klasik yang di kembangkan oleh Smith, dan didukung oleh
murid-muridnya dari generasi ke generasi, terdiri dari empat prinsip umum:
a.
Penghematan, kerjakeras, kepentingan diri
yang baik, dan kedermawanan terhadap orang lain adalah kebijakan dan karena itu
harus didukung.
b.
Pemerintahan harus membatasi kegiatannya pada
pengaturan keadilan, memperkuat hak milik privat, dan mempertahankan Negara
dari serangan asing.
c.
Dibidang ekonomi, negara harus mengadopsi
kebijakan laissez faire nonintervensi (perdagangan bebas, pajak
rendah,birokrasi minimal, dan sebagainya).
d.
Standar klasik emas/perak akan mencegah
negara mendepresiasi mata uang dan akan menghasilkan lingkungan moneter yang
stabil di mana ekonomi bisa berkembang.
Daya Tarik Merkantilisme
Merkantilis
percaya bahwa ekonomi dunia adalah stagnan dan kekayaannya tetap, sehingga satu
bangsa henya bisa berkembang dengan mengorbankan negara lain. Konsekuensinya,
mereka menciptakan monopoli yang disahkan oleh pemerintah di dalam negeri dan
mendukung kebijakan kolonialisme, mengirimkan agen-agen dan pasukan ke
negeri-negeri lain lain miskin untuk mengeruk emas dan komoditas berharga
lainya.
Menurut
sistem merkantilis yang sudah mapan, kekayaan hanya terdiri dari unag, yang
waktu itu berarti emas dan perak. Tujuan utama dari setiap bangsa adalah
mengumpulkan emas dan perak secara agresif dan menghalalkan segala cara untuk
melakukannya. Dalam The Wealth of Nations Smith mengatakan “ Persoalan
utama yang selalu kita jumpai adalah mengupulkan uang”.
Kedua,
kaum merkantilis berusaha melakukan perdagangan yang seimbang, yang berarti
bahwa simpanana emas dan perak harus selau tetap,tidak boleh berkurang. Bagaimana
caranya? “memperbesar ekspor dan mengurangi impor adalah dua alat utama yanng
dipakai sistem merkantilis untuk memperkaya negara,”tulis Adam Smith. Smith
dengan hatu-hati menjelaskan aturan-aturan tarie yang tinggi,kewajiban,
kuota,dan aturan-aturan lainya yang ditinjau untuk membatasi perdagangan ,
produksi, dan akhirnya membatasi standar hidup.
Smith menentang pembatasan
perdagangan
Menurut
Smith, kebijakan merkantilis hanya menghasilkan kemakmuran dan keuntungan bagi
produsen dan pemegang monopoli saja. Karena merkantilisme tidak menguntungkan
konsumen, maka merkantilisme bersifat anti pertumbuhan dan dangkal.”Dalam
sistem merkantilis, kepentingan konsumen selalu dikorbankan demi kepentingan
produsen”.
Smith
mengatakan bahwa hambatan perdagangan akan megurangi kemampuan kedua negara
untuk berproduksi dan karenya hambatan itu harus dihilangkan. Dengan memperluas
perdagangan antara Inggris dan Prancis, misalnya, maka kedua negara itu akan
mendapatkan keuntungan. ” Jika suatu negara asing bisa memberi kita komoditas
yang lebih murah ketimbang jika kita membuatnya sendiri, maka kita lebih baik
membelinya”.
Terungkapnya sumber
kemakmuran rill
The
Wealth of Nations bukan hanya sebuah risalah tentang perdagangan bebas,
tetapi juga gagasan tentang kemakmuran. Sang Profesor Skotlandia ini mengajukan
argumen yang kuat, yakni produksi dan perdagangan adalah kunci untuk membuka
“kemakmuran negara”, Dengan kata lain sumber kemakmuran bukan pengumpulan emas
dan perak dengan mengorbankan negara lain. Dia mengataka, “Kemakmuran sebuah
bangsa bukan hanya berasal dari emas dan peraknya, tetapi juga dari tanahnya,
gedung-gedungnya, dan segala macam barang-barang yang dapat dikonsumsi”. Pada
tahun 1763 dia mengatakan, “kemakmuran sebuah negara terjadi jika semua kebutuhan
dan fasilitas untuk hidup tersedia denngan harga murah”. Dia menanyakan apa
yang dapat dihasilkan “peningkatan terbesar dalam kekuatan
produktif para buruh?” Keseimbangan perdagangan? emas dan perak yang
lebih banyak?
Yang
benar adalah teknik manajemen yang baik, yakni ”pembagian kerja”. Dalam salah
satu contohnya yang terkenal, Smith mendeskripsikan secara rinci
pekerjaan di pabrik peniti, di mana buruh dibagi tugasnya menjadi delapan tugas
yang berbeda untuk memaksimalkan output peniti. Dengan memperluas pasar
melalui perdagangan dunia maka spesialisasi dan pembagian kerja juga
biasa berkembang. Melalui peningkatan produktivitas, penghematan dan kerja
keras, output dunia akan biasa ditingkatkan. Oleh karena itu, kemakmuran bukan
kuantitas tetap, dan semua negara bisa bertambah kaya tanpa mengorbankan negara
lain.
Smith Menemukan Kunci
Pembuka Kemakmuran
Beri
kebebasan ekonomi kepada rakyat! sepanjang The Wealth of Nations Smith
mendukung prinsip “kebebasan alamiah”, kebebasan orang untuk melakukan apa yang
diinginkannya tanpa campur tangan Negara lain. Ini berarti kebebasab aliran
perpindahan tenaga kerja, modal,uang dan barang. Lebih jauh, kata Smit,
kebebasab ekonomi bukan hanya akan menghasikan kehidupan material yang lebih
baik, tetapi juga merupak hak asasi manusia. Menurut Smith: ” Melaranng
banyak orang melakukan apa-apa yang biasa mereka lakukan dalam bidang produksi,
atau melaranng orang-orang menggunakan modal dan industri dengan cara yang
mereka nilai paling menguntungkan bagi mereka sendiri, adalah sebuah
pelanggaran nyata terhadap hak asasi manusia yang paling luhur”.
Ada
unsur dari kebebasan ekonomi yang baru ini? menurut Smith, kebebasan alamiah
terdiri dari hak untuk membeli barang dari man saja, termasuk produk asing,
tanpa pembatasan tarif atau kuota impor. Didalamnya juga terdapt hak orang
untuk mencari pekerjaan diman pun dia kehendaki. Smith mengecam keras kebijakan
Eropa di abad 18 di mana buruh harus mendapatkan izin dari pemerintah (melalui
sertifikasi) untuk pindah dari satu kota kr kota yang lainya, bahkan dalam satu
negara.
Kebebasan
alamiah juga mencakup hak untuk mendapatkan upah sesuai kamampuan pasar. Smith
menentang usaha negara untuk mengatur dan menaikkan upah secara artifisial.
Kebebasan alamiah mencakup hak untuk menabung, berinvestasi, dan mengumpulkan
modal tanpa pembatasan pemerintah- ini merupakan kunci penting bagi prtumbuhan
ekonomi.
George
Stigler menyebut model usaha persaingan bebas ala Smith sebagai ”mahkota
pertama” dari The Wealth of Nations dan ”proposisi substansif paling
penting dalam semua ilmu ekonomi”. Dia mengatakan ”Smith telah meraih
satu kemenangan penting : dia memasukkan analisis sistematis atas perilaku
individu yang mengejar kepentingan mereka dalam kondisi persaingan ke dalam pusat
ilmu ekonomi”. Ringkasannya, sebuah sistem ekonomi yang mengizinkan pria dan
wanita mengejar kepentingan masing-masing di dalam kondisi ”kebebasan alamiah”
dan persaingan akan menjadi sebuah sistem ekonomi yang bisa mengatur diri
sendiri dan makmur.
Para
Kritikus mengkhawatirkan bahwa usulan Smith untuk kebebasan ini juga akan
memberikan pembenaran untuk keserakahan dan kecurangan, bahkan memicu
”pergolakan sosial, perusakan lingkungan, dan menyalahgunakan kekuasaan”.
Sesungguhnya, masyarakat ideal yang dibayangkan Smith adalah masyarakat yang
dipenuhi oleh nilai kebaikan, kedermawanan, dan hukum sipil yang melarang
praktik bisnis yang curang dan tidak adil. ” Pengamat netral” ala Smith
merefleksikan standar dan penilaian moral dari masyarakat. Iklim moral yang
baik dan sistem hukum yang kuat akan bermanfaat bagi pertimbuhan ekonomi. Smith
mendukung intitusi sosial-pasa, komunitas agama, dan hukum-untuk memperkuat
kontrol diri, disiplin diri, dan kedermawanan.
Problem Adam Smith: Simpati
Versus Kepentingan Diri
Dalam
karangannya yang terbit pada 1759, The Wealth of Nations, Adam Smith
menulis bahwa ”simpati” adalah kekuatan penggerek di balik masyarakat yang
makmur dan dermawan. Dalam karya berikutnya, The Wealth of Nations,
”kepentingan diri” menjadi matif primernya.
Filsuf
Skotlandia ini percaya bahwa manusia akan dimotivasi oleh baik itu kepentingan
diri maupun kedermawanan. Tetapi ekonomi pasar yang kompleks, di mana individu
berada jauh dari keluarga dan sahabat terdekatnya, kepentingan diri akan
semakin kuat. Smith tidak menyetujui keserakahan yang tak terkendali, tetapi
dia mendukung control diri. Dia percaya bahwa masyarakat komersial yang bebas
akan melunakkan nafsu serakah dan mencegah munculnya rimba Hobbesian, sebuah
tema yang di tulis oleh Montesquieu dan oleh Senior Nassau.
Bagaimana Monopoli Bisa
Merusak Pasar
Smith
mengatakan bahwa persaingan sangat penting untuk mengubah kepentingan diri
menjadi tindakan kedermawanan di dalam masyarakat. Dia lebih menyukai : “harga
natural, atau harga persaingan bebas” yang lebih murah ketimbang harga kekuatan
monopoli yang tinggi dan menolak pemberian “privilese eksekutif” bagi
perusahaan dagang tertentu (seperti East Indian Company). Smith sangat
menentang “kesenangan kotor” dan “semangat monopoli yang jahat’ yang bisa
dilakukan pengusaha yang memperoleh keistimewaan.
Menurut
Smith, kekuatan monopoli menciptakan suatu masyarakat politik, yang penuh
tingkah leku menjilat, memperbudak, dan menipu. Monopoli menciptakan laba
secara mudah dan cepat dan konsumsi yang sia-sia.
Sebagai
salah satu proponen pencerahan Skotlandia dan pendukung kebebasab alamiah, Adam
Smith sangat percaya kepada pemerintahan yang hemat tetapi kuat. Dia
menulis tiga tujuan pemerintahan : “Tujuannya adalah mengangkat Negara dari
barbarisme rendah menuju tingkat kemakmuran tertinggi tetapi dengan cara damai,
pajak ringan dan engan administrasi yang adil dan toleran”.
Smith
membela anggaran berimbang dan menentang utang publik yang besar. Dia mendukung
privatisasi, penjualan ”tanah-tanah raja” sebagai cara untuk menaikkan
pendapatan dan menabur benih kemakmuran. Dia mendukung campur tangan pemerintah
secara minimal dalam kehidupan privat dan aktivitas ekonomi warga Negara, dan
ia mengatakan bahwa mengakhiri perang tidak akan menghasilkan pengangguran
besar-besaran.
Hakikat Manusia Serakah
Kenyatan
bahwa manusia pada hakikatnya memiliki sifat serakah sudah dikenal oleh
pemikir-pemikir masa Yunani Kuno, terutama oleh Plato. Pemikiran yang sama
dilontarkan Bernard Mandeville (1670-1733) dalam bukunya yang telah menjadi
klasik: The Fable of the Bees tahun 1714. Smith, seperti halnya Mandellive,
juga percaya pada hakikatnya manusia rakus, egoistis, selalu ingin mementingkan
diri sendiri. Smith, berpendapat bahwa sikap egoistis manusia ini tidak akan
mendatangkan kerugian dan merusak masyarakat sepanjang ada persaingan bebas.
Menurut penjelasannya lebih lanjut, tiap orang yang menginginkan laba dalam
jangka panjang (artinya serakah), tidak akan pernah menaikkan harga diatas
tingkat harga pasar. Menurut Smith lebih lanjut, tindak tanduk manusia pada
umunya didasarkan pada kepentingan diri sendiri, bukan belas kasihan dan juga
bukan perikemanusiaan.
Mekanisme Pasar Bebas
Smith
sangat mendukung motto Laissez faire-laissez passer, yang menghendaki campur
tangan pemerintah seminmal mungkin dalam perekonomian. Paham ini, sebagaimana
sudah dijelaskan sebelumnya, berawal dari pendapat Francis Quesnay (dari aliran
fisiokrat). Mempertegas apa yang pernah disampaikan oleh kaum fisiokrat
tersebut, Smith menghendaki agar pemerintah sedapat mungkin tidak terlalu
banyak campur tangan mengatur perekonomian. Biarkan sejarah perekonomian
berjalan dengan wajar tanpa campur tangan pemerintah, nanti akan ada suatu
tangan yang tak kentara yang akan membawa perekonomian tersebut ke arah
keseimbangan. Jika banyak campur tangan pemerintah, menurut Smith, justru pasar
mengalami distorsi, yang akan membawa perekonomian pada ketidakefisienan dan
ketidakseimbangan.
Teori Nilai (Value Theory)
Menurut
Smith, barang mempunyai dua nilai tukar (value in exchange). Nilai tukar atau
harga dari suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga (labor) yang diperlukan
ntuk mengasilkan barang tersebut.
Perbedaan
dalam tenaga kerja yang dicurahkan dalam menghasilkan barang digunakan Smith
untuk mematok harga. Misalnya, jika dalam waktu dua jam seseorang rat-rata bisa
menangkap seekor berang-berang, dan dalam waktu yang sama bisa digunakan untuk
menangkap dua ekor rusa, maka harga berang-berang harus dua kali lipat harga
rusa. Harga seperti ini yang disebut Smith sebagai harga alami (natural price),
yang dalam zaman modern sekarang disebut harga kesimbangan jangka panjang.
Teori Pembagian Kerja
Dalam
tulisan-tulisannya, Smith cukup banyak memberikan perhatian pada produktivitas
tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya yang cukup mendalam, Smith mengambil
kesimpulan bahwa produktivitas tenaga kerja dapat ditingkatkan melalui apa yang
disebutnya pembagian kerja (division of labor). Pembagian kerja akan mendorong
spesialisasi, dimana orang akan memilih mengerjakan yang terbaik sesuai dengan
bakat dan kemampuannya masing-masing.
Adanya
spesialisasi berarti tiap orang tidak perlu menghasilkan tiap barang yang
dibutuhkan secara sndiri-sendiri, tetapi hanya mengahasilkan satu jenis barang
saja. Kelebihan barang atas kebutuhan senidiri, diperlukan (diperdagangkan) di
pasar.
Teori Akumulasi Kapital
Karena
Smith menganggap pentingnya arti akumulasi kapital bagi pengembangan ekonomi,
maka sistem ekonomi yang dianut sesuai dengan pemikiran Smith selain sering
disebut sistem liberal (karena memberikan keleluasaan yang besar bagi tiap
individu untuk bertindak dalam perekonomian), juga sering disebut sistem
ekonomi kapitalisme (karena sangat menekankan arti akumulasi kapital dalam
pembangunan ekonomi.
2.4
Karya Adam Smith
Tidak lama sebelum kematiannya Smith menghancurkan nyaris
semua manuskrip miliknya. Pada tahun terakhirnya dia sepertinya telah
merencanakan dua keterilmuan besar, satu dalam teori dan sejarah hukum dan satu
dalam ilmu sains dan kesenian. Terbitan setelah kematiannya Essays on
Philoshopical Subjects (1795) mungkin berisi bagian dari apa yang akan menjadi
pembelokan selanjutnya.
The Wealth of Nations menjadi berpengaruh
karena telah dengan keras membuat bidang ekonomi dan perkembangannya kedalam
disiplin yang sistematis dan berdiri sendiri. Dalam dunia barat, masih
dibincangkan kalau ini merupakan buku paling berpengaruh dalam subyek tersebut
yang pernah diterbitkan. Ketika buku tersebut menjadi manifestasi klasik
melawan Merkantilisme (teori
dimana cadangan besar darilogam mulia merupakan
keharusan bagi suksesi ekonomis), muncul di tahun 1776, ada kesadaran kuat
untuk Perdagangan
bebas baik di Inggris maupun Amerika. Perasaan baru ini
telah dilahirkan dari kesusahan keadaan ekonomi dan kemiskinan yang diakibatkan
oleh Perang kemerdekaan Amerika. Bagaimanapun, pada saat publikasinya, tidak
semua orang lantas yakin pada kelebihan perdagangan bebas publik dan parlemen
di Inggris masih memakai sistem merkantilisme untuk beberapa tahun kedepannya.
The Wealth of Nations juga menolak
pertanyaan psiokrat dalam pentingnya lahan, malah, Smith percaya bahwa buruh
merupakan prioritas tinggi, dan pembagian buruh akan berakibat pada kenaikan
segnifikan pada produksi. Smith memakai contoh dengan pembuatan jepitan.
Satu pekerja bisa membuat dua puluh pin sehari. Tapi jika sepuluh orang dibagi
menjadi delapanbelas langkah yang diperlukan membuat sebuah jepitan,
mereka bisa membuat 48.000 jepitan dalam sehari. Nations sangat sukses dan
faktanya, hal ini mengakibatkan pengosongan sekolah ekonomi yang lebih
tua dan ekonomi lebih muda, seperti Thomas Malhtus dan David Ricard, fokus
dalam memperbaiki teori Smith kedalam apa yang akan dikenal sebagai ekonomi
klasik. Baik ekonomi modern dan secara terpisah, ekonomi marxisan bergantung
sekali pada ekonomi klasik. Malthus mengembangkan ruminasi Smith dalam
overpopulasi, sedangkan Ricard percaya pada ”Hukum besi upah” – dimana
ledakan populasi bisa mencegah upah melewati tingkat yang rasional. Smith
memberi solusi pada kenaikan upah dengan produksi, pandangan yang dianggap
lebih akurat sekarangh ini.
Satu dari poin utama The Wealth of Nations adalah pasar
bebas, ketika penampilannya kacau atau tidak teratur, sebenarnya dipandu untuk
membuat nilai yang benar dan bermacam barang oleh ” Tangan-tangan tak terlihat”
( Sebuah imej yang dipakai Smith dalam Teory of Moral Sentiments, tetapi
pertamakali dipakai dalam esai miliknya,”Sejarah Astronomi”). Jika sebuah
kelangkaan produk terjadi, misalnya, maka harganya naik, membuat marjin
keuntungan yang membuat insentif bagi yang lain untuk masuk ke produksi
tersebut, dan mengatasi kelangkaan. Jika terlalu banyak produsen yang masuk ke
pasar, kompetisi yang meningkat diantaranya para manufaktur dan kenaikan
penawaran akan menurunkan harga di produk tersebut sampai titik dimana harga
produksinya, harga natural. Bahkan jika keuntungan sampai kosong pada ”Harga
natural”, maka akan ada insentif untuk memproduksi barang dan jasa, dan semua
ongkos produksi, termasuk kompensasi untuk buruh pemilik, juga dimasukkan dalam
harga barang jual. Jika harga jatuh di bawah keuntungan kosong, produsen akan
keluar dari pasar, jika mereka berada diatas keuntungan kosong, produsen akan
masuk ke pasar. Smith percaya kalu motif manusia sering kali egois dan tamak,
kompetisi dalam pasar bebas akan bertujuan menguntungkan masyarakat seluruhnya
dengan memaksa harga tetap rendah, dimana tetap membangun dalamn insentif untuk
bermacam barang dan jasa. Selain itu, dia cemas akan pesimis dan melawan
formasi monopoli.
Smith dengan keras menyerang pembatasan antik oleh
pemerintah dimana dia pikir batasan tersebut memundurkan ekspansi industri.
Faktanya, dia menyerang hampir semua bentuk intervensi pemerintah dalam proses
ekonomi, termasuk tarif,
berpendapat bahwa hal tersebut membuat inefisiensi dan harga tinggi pada jangka
panjang. Teori ini kemudian dikenal dengan “Laissez-Faire”, yang berarti
“biarkan mereka lakukan”, mempengaruhi legislastif pemerintah di tahun-tahun
berikutnya, khususnya selama abad ke 19. (Bagaimanapun dia tidak melawan pada
pemerintahan. Smith menganjurkan edukasi publik bagi orang dewasa miskin,
sistem institusional yang tidak non laba untuk industri swasta, judisiari, dan
pasukan berdiri.)
Kutipan favorit lain, yang biasanya digunakan oleh
ekonom, juga dari The Wealth of Nations adalah :
Orang-orang dari perdagangan yang sama
terkadang bertemu bersama, bahkan untuk bersenang-senang dan perpisahan, tetapi
percakapannya akan berakhir dengan konspirasi melawan publik, atau dalam hal
tertentu untuk menaikkan harga. Mustahil sebenarnya untuk mencegah pertemuan
seperti ini, dengan hukum manapun yang akan ditimpakan, atau akan konsisten
dengan kebebasan dan keadilan. Tetapi dengan hukum tidak bisa menghindarkan
masyarakat dari perdagangan yang sama untuk terkadang bertemu bersama,itu
seharusnya tidak berakibat apapun untuk memfasilitasi pertemuan seperti itu,
lebih kurang untung membuat mereka dibutuhkan.
Herbert Stein, dalam artikel yang sering dikutip, “Adam
Smith tidak memakai dasi Adam Smith,” menulis kalau masyarakat yang memakai
dasi Adam Smith melakukannya “untuk membuat pernyataan dari kesungguhan mereka
ke ide atas pasar bebas dan pemerintahan yang terbatas. Apa yang keluar di
Wofn, bagaimanapun merupakan satu panutan mereka yang tidak murni atau
mendoktrin idenya. Dia memandang intervensi pemerintah dalam pasar dengan sikap
skeptis yang tinggi. Dia peduli dengan eksposisinya dari kebaikan pasar bebas
dimana kontribusi utamanya kepada kebijakan, dan tujuan untuk analisa
ekonominya dikembangkan”.
Belum juga dia bersiap-siap atau mengajukan kualifikasi
kebijakan tersebut dalam kasus tertentu dimana dia menilai bahwa efek jaring
mereka akan mennguntungkan dan tidak akan merusak apa yang pada pasarnya
berkarakter bebas dalam sistem (Tulis Stein), ”Dia tidak mrmakai dasi leher
Adam Smith”. Dalam bacaaan Stein, The Wealth of Nations bisa memberikan
penjelasan masuk akal pada administrasi pangan dan obat-obatan, Komisi keamanan
produk konsumen, Kelebihan dari kewenangan kesehatan pekerja, Enviromentalism,
dan ”Pajak Diskriminasi untuk mengurangi kebiasaan tidak penting dan
bermewah-mewah”.
Adam Smith menulis sebuah buku untuk membantu
kesejahteraan kaum pekerja biasa. Dalam magnum opus-nya ini dia meyakinkan
pembacanya bahwa model untuk kesuksesan ekonomi yang di kemukakannya akan
menghasilkan ”kekayaan universal yang akan sampai ke golongan rakyat yang
paling bawah sekalipun”. Dia lebih bersimpati pada rakyat biasa yang ditindas
dan di eksploitasi selama berabad-abad. Kini mereka akan di bebaskan dari
pekerjaan selama enam belas jam, upah yang minim, dan meraih kesempatan hidup
lebih dari 40 tahun.
2.5
Pengaruh Pandangan Adam Smith
Pengaruh
pandangan dan pemikiran Adam Smith sangat luas. Dapat dikatakan bahwa hampir
semua pembahasan di bedang ekonomi dikaitkan dengan hampir semua pembahasan di
bidang ekonomi dikaitkan dengan pandangan Smith.
Sebagai
contoh, individualisme dan materialisme tidak murni ajaran Smith. Jika
ditelusuri ke belakang, paham individulisme sebelumnya berasal dari paham
hedonisme, yang sudah dikembangkan oleh pemikir-pemikir ekonomi dari masa
Yunani Kuno. Paham hedonisme dirumuskan pertama kali oleh pemikir Yunani Kuno
Aristippus, dan disempurnakan oleh Epicurus.
Paham
materialisme oleh pemikir-pemikir ekonomi klasik disebarluaskan, dan ternyata
kemudian ikut dianut oleh banyak orang di bnyak negara. Paham materialisme dan
individualisme sukar dibendung, bahkan oleh kekuasaan gereja sekalipun. Karena
perbedaan diatas, tidak heran kalau pada mulanya kekuasaan gereja ingin
membendung ajaran materialisme yang lebih memperhatikan kebahagiaan di bumi
ini.
Sistem
ekonomi pasar tidak membutuhkan perencanaan dan pengawasan dari pihak mana pun.
Orang sering keliru menganggap bahwa sistem ekonomi liberal yang didasarkan
pada paham individualisme ini akan mengakibatkan terganggunya harmoni sosial.
Tetap Smith justru berpandangan sebaliknya. Menurut Smith, walau tiap orang
didorong untuk mengejar kepentingan masing-masing, adanya persaingan bebas akan
menjamin bahwa masyarakat secara keseluruhan akan menerima benefit. Dalam
doktrin perekonomian liberal harmoni sosial justru bisa timbul dari konflik
individu-individu.
Dalam
hal ini perlu dijelaskan bahwa paham individualisme Smith tidak sama dengan
egoisme. Kedua sifat tersebut mamang sama-sama mementingkan diri sendiri. Akan
tetapi implikasi kedua paham tersebut sangat berbeda dikaitkan dengan perhatian
terhadap orang atau kelompok masyarakat lain. Kalau dalam egoisme orang
mementingkan orang lain, dalam individualisme orang yang mementingkan diri
sendiri memaksanya untuk ikut memperhatikan (considerant) terhadap kepentingan
orang lain.
Lebih
jelas, memperhatikan kepntingan pribadi dalam paham individualisme tidak harus
menyebabkan tidak harus menyebabkan berkurangnya perhatian terhadap kepentingan
orang lain. Sebagaimana pernah diucapkan oleh J.S. Mill, salah seorang tokoh
klasik lainnya yang berjasa membuat ilmu ekonomi yang selama ini diejek sebagai
dismal science: “Orang bisa saja bersaing di sektor ekonomi dan bersifat sosial
di bidang distribusi pendapatan”.
Sistem
ekonomi pasar berdasarkan persaingan sempurna yang dikembangkan oleh Smith oleh
banyak pakar seringkali diakui sebagai organisasi masyarakat terbaik yang
mungkin dikembangkan. Hal ini terbukti dimana jumlah negara yang menganut
sistem pasar ini makin lama makin banyak saja dari tahun ke tahun. Sebagaimana
diketahui, sistem perekonomian liberal yang lebih mengandalkan mekanisme pasar
dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi pada awalnya dikembangkan dan
dipraktekkan di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.
Negara-negara
yang menganut sistem ekonomi pasar terbukti menikmati tingkat pertumbuhan
ekonomi yang tinggi, sedang negara-negara yang mengabaikan kekuatan mekanisme
pasar dalam mengalokasikan sumberdaya dan mendistribusikan barang dan jasa
tertatih-tatih dalam melaksanakan pembangunan. Semua bukti tersebut terlalu
keras untuk menyangkal bahwa sistem perekonomian yang dilandaskan pada kekuatan
mekanisme pasar jauh lebih unggul dibanding sistem ekonomi kemasyarakatan
lainnya. Semua itu tidak lepas dari jasa seorang pemikir ekonomi klasik Adam
Smith.
Dukungan
Smith terhadap kebebasan alamiah menimbulkan pemikiran baru di kalangan
generasi yang kemudian. Sebagian besar negeri di seluruh dunia yang mulai
bergerak menuju perdagangan bebas bisa diikatkan dipengaruhi oleh karya Adam
Smith. The Wealth of Nations adalah dokumen ideal untuk melengkapi
revolusi industri dan hak-hak politik mausia.
Magnum
opus Smith ini telah mendapat pengakuan hampir di seluruh dunia. H.L. Mencken
menyatakan, ” Tak ada lagi buku yang lebih memikat dalam bahas inggris”. Sejarawan
Arnold Toynbee menegaskan bahwa ” The Wealth of Nations dan mesin uap
telah meghancurkan dunia lama dan menciptakan dunia baru ”.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas Adam Smith
menggarisbawahi tiga karakteristik dari sistem atau model klasik ini:
1.
Kebebasan (freedom) : hak untuk memproduksi
dan menukar (memperdagangkan) produk, tenaga kerja, dan kapital.
2.
Kepentingan
diri (self-interest) : hak seseorang intuk melakukan usaha sendiri dan membantu
kepentingan diri orang lain.
3.
Persaingan (competition) ; hak untuk bersaing
dalam produksi dan perdagangan barang dan jasa
Smith mengatakan bahwa ketiga unsur itu akan menghasilka
”harmoni alamiah” dari kepentingan antara buruh, pemilik tanah dan kapitalis.
Dukungan Smith terhadap kebebasan alamiah menimbulkan
pemikiran baru di kalangan generasi yang kemudian. Sebagian besar negeri di
seluruh dunia yang mulai bergerak menuju perdagangan bebas bisa diikatkan
dipengaruhi oleh karya Adam Smith. The Wealth of Nations adalah dokumen
ideal untuk melengkapi revolusi industri dan hak-hak politik mausia.
Negara-negara yang menganut sistem ekonomi pasar terbukti
menikmati tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, sedang negara-negara yang
mengabaikan kekuatan mekanisme pasar dalam mengalokasikan sumberdaya dan
mendistribusikan barang dan jasa tertatih-tatih dalam melaksanakan pembangunan
suatu negara.
DAFTAR PUSTAKA
Becaureng.2014. Makalah
adam smith. Diperoleh melalui
Diakses tanggal 11 Juni
2017.
Economicscience.2015. Teori ekonomi klasik adam
smith. Diperoleh melalui
(http://economicssciencesunej2013.blogspot.co.id/2015/11/teoriekonomi-klasik-adam-smith-mata_29.html). Diakses tanggal 11 juni 2017.
Firdaus .2014.
biografi adam smith. Diperoleh melalui
Meriyunita,Ratih.2014.
Biografi adam smith. Diperoleh
melalui
(http://ratihmeriyunita.blogspot.co.id/2014/06/biografi-adam-smith.html).Diakses tanggal 11 juni 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar