EKONOMI MAKRO
A. PENGERTIAN
EKONOMI MAKRO
Ilmu ekonomi
adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia dalam usahanya memenuhi
kebutuhan – kebutuhannya mengadakan pemilihan diantara berbagai alternative
pemuas kebutuhan yang relative terbatas.
Ilmu ekonomi
makro adalah suatu studi tentang aktifitas ekonomi secara agregat. Aktifitas
ekonomi agregat adalah kinerja perekonomian keseluruhan (perekonomian secara
agregat).
B. POKOK-POKOK MASALAH ILMU EKONOMI
Masalah pokok perekonomian adalah terbatasya alat
pemuas. Sehingga dua masalah pokok yang harus dipecahkan yaitu:
1.
Kebutuhan manusia
2.
Masalah kelangkaan
Masalah
kelangkaan atau kekurangan berlaku sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara
kebutuhan masyarakat dan faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat.
Kelangkaan
SDA tersebut disebabkan hal-hal sebagai berikut:
·
Keterbatasan SDA
·
Bencana alam
·
Pertumbuhan penduduk
·
Perlambatan penerimaan teknologi
·
Ketidaksabaran manusia
·
Terbatasnya
kemampuan produsen
PERMASALAHAN DAN TUJUAN ILMU EKONOMI MAKRO
v Permasalahan
· Jangka Pendek
1. Inflasi
2. Pengangguran
3. Ketimpangan dalam neraca pembayaran
· Jangka Panjang
1. Perekonomian dan peningkatan penduduk
2. Kapasitas produksi
3. Dana investasi
Tujuan Makro Ekonomi, adalah mengatasi masalah-masalah
ekonomi yang dihadapi melalui:
a) Menstabilkan kegiatan ekonomi
b) Mencapai
tingkat penggunaan tenaga kerja (kesempatan kerja) penuh tanpa inflasi
c) Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teguh
d) Menghindari masalah inflasi
C. MODEL EKONOMI MAKRO
Model ekonomi adalah suatu penyederhanaan dari kenyataan-kenyataan yang terjadi dalam perekonomian. Penyederhanaan tersebut memperlihatkan hubungan antara variable dan beberapa variable-variabel lainnya, yang digunakan secara vebal, grafis, diagram, dan matematis.
·
Peluang
teknologi
·
Siklus Arus
Kegiatan Ekonomi
·
Pelaku-Pelaku Ekonomi Dalam Circular Flow:
Masyarakat pelaku ekonomi dapat dibagi dalam empat kelompok yaitu :
1. Household atau rumah tangga konsumen (RTK)
a. Sebagai pemilik atau pemasok sumber daya atau faktor
produksi yang diperlukan kelompok pelaku ekonomi lainnya.
b. Sebagai pemakai barang dan jasa yang dihasilkan oleh
kelompok masyarakat lainnya. Tujuan dari kegiatan pelaku RTK ini
adalah untuk mencapai kesejahteraan
2. Bussineses atau Rumah Tangga Produsen (RTP)
a) Sebagai penghasil atau pemasok barang-barang hasil
produksi kelompok masyarakat lainnya.
b) Sebagai pemakai faktor produksi/sumber daya dari RTK
c) Sebagai pemakai input dan output dari RTLN
Tujuan dari
kegaitan RTP adalah untuk mencari keuntungan maksimum.
3. Government sector, Rumah Tangga Negara (RTN)
a. Sebagai penghasil barang public
b. Sebagai pemakai faktor produksi dari RTK dan dari luar
Nebgeri (RTLN)
c. Sebagai pemakai hasil produksi dari RTP dan RTLN
Tujuan dari
kegiatan RTLN adalah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat secara umum.
4. Foreign sector, Rumah Tangga Luar Negeri (RTLN)
a. Sebagai penghasil barang dan jasa yang dibutuhkan
kelompok pelaku kegiatan ekonomi
lainnya.
b. Sebagai pemasok faktor produksi yang dibutuhkan
kelompok pelaku ekonomi lainnya
c. Sebagai pemakai barang dan jasa yang dihasilkan RTP
d. Sebagai pemakai faktor produksi yang dimiliki RTK.
Tujuan dari
kegaitan RTLN adalah mencari keuntungan dan kesejahteraan.
·
Model Circular Flow ekonomi dua sector
Model 2 Sektor yang disebut juga model perekonomian
tertutup sederhana, dan terdiri dari dua rumah tangga yaitu;
1. Rumah Tangga Konsumsi ( RTK )
2. Rumah Tangga Produksi ( RTP )
Komponen – komponen pendapatan nasional atau produk
nasional yang terdapat dalam analisis ekonomi dua sector adalah sebagai
berikut;
1. Konsumsi
yang dinyatakan dengan lambang “ K “
2. Tabungan
yang dinyatakan dengan lambang “ S “
Untuk
mengatasi berbagai masalah ekonomi makro di suatu Negara dapat melalui berbagai
kebijakan yaitu :
a.
Kebijakan Fisikal, merupakan kebijakan pemerintah
untuk mengubah dan mengendalikan penerimaan dan pengeluaran pemerintah melalui
APBN (Anggaran Penerimaan dan Pembelanjaan Negara) dengan maksud untuk
mengatasi masalah yang sedang di hadapi. Bentuk kebijakan fisikal dapat dibagi
dua yaitu :
1.
Untuk Jangka Pendek
·
membuat perubahan yang berkaitan dengan
pembelanjaan/pengeluaran pemerintah,
·
membuat perubahan yang berkaitan dengan system pajak
dan jumlah pajak yang di tetapkan.
2.
Untuk Jangka Panjang berupa
·
Kebijakan penstabilan otomatik, artinya menjalankan system
pajakyang telah ada , misal : system pajak progresif dan proposional,
·
kebijakan
fisikal diskresioner artinya kebijakan yang secara khusus membuat perubahan
kepada system yang ada, missal : membuat undang-undang dll.
b. Kebijakan
Moneter merupakan kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral dalam mengatur dan
mengendalikan uang yang beredar. Kebijakan bank sentral ini ada yang bersifat
kuantitatif dan ada juga yang bersifat kualitatif.
EKONOMI MIKRO
Ilmu ekonomi mikro (sering juga
ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku
konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor
input, barang, dan jasa yang diperjual belikan. Ekonomi mikro meneliti
bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan
permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana
harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa
selanjutnya.
Salah satu tujuan ekonomi mikro
adalah menganalisa pasar beserta mekanismenya yang membentuk harga relatif
kepada produk dan jasa, dan alokasi dari sumber terbatas di antara banyak
penggunaan alternatif. Ekonomi mikro menganalisa kegagalan pasar, yaitu ketika
pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien; serta menjelaskan berbagai
kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan sempurna. Bidang-bidang
penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai
keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan pasar dalam informasi
asimetris, pilihan dalam situasi ketidakpastian, serta berbagai aplikasi
ekonomi dari teori permainan. Juga mendapat perhatian ialah pembahasan mengenai
elastisitas produk dalam sistem pasar. Asumsi dan definisi
A. Pelaku-Pelaku Ekonomi
Dalam perekonomian manapun, baik
primitif maupun modern, baik kapitalis, sosialis maupun komunis, dapat
dibedakan tiga kelompok pengambil keputusan ekonomi yang untuk selanjutnya kita
sebut pelaku pelaku ekonomi atau subyek-subyek ekonomi. Ketiga kelompok pelaku
pelaku ekonomi tersebut ialah :
1. Rumah Tangga Keluarga
dapat berupa organisasi keluarga atau dapat pula berupa orang
perorangan. Orang perorangan kita anggap sebagai rumah tangga keluarga
beranggota tunggal.
a. menjual atau menyewakan
sumber-sumber daya yang mereka mi liki dengan mendapatkan pendapatan yang dapat
berupa upah, gaji, sewa, bunga atau laba sebagai hasil penjualan atau hasil
persewaan sumber-sumber daya mereka,
b. membayar pajak, membeli dan
mengkonsumsi barang-barang dan jasa-jasa pribadi yang dihasilkan oleh
rumah-rumah tangga perusahaan, dan
c. memanfaati jasa pemakaian
barang-barang dan jasa-jasa publik yang disediakan oleh pemerintah.
2. Rumah Tangga Perusahaan
Ada yang berbentuk perseroan terbatas, persekutuan
komanditer, persekutuan dengan firma, perusahaan perseorangan, perusahaan
negara, koperasi dan sebagainya lagi. Rumah-rumah tangga perusahaan, yang kita sebut
juga produsen
a. membeli sumber-sumber daya dan
rumah-rumah tangga keluarga dan rumah tangga pemerintah,
b. membayar pajak,
c. memanfaati barang-barang dan
jasa-jasa publik yang disediakan oleh pemerintah,
d. menggunakan sumber-sumber daya
seperti dimaksudkan di atas untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa, dan
e. menjual barang-barang dan jasa-jasa
yang mereka hasilkan, kepada rumah-rumah tangga keluarga, rumah tangga
pemerintah, dan juga kepada sesama rumah tangga perusahaan.
3. Rumah-tangga pemerintah
Pelaku ekonomi ini, yang biasa hanya disebut pemerintah,
a. membeli sumber-sumber daya, (untuk
sistem perekonomian kita terutama sumber daya manusia), barang-barang dan
jasa-jasa dan rumah-rumah tangga keluarga dan rumah-rumah tangga perusahaan,
b. dengan sumber-sumber daya,
barang-barang dan jasa-jasa yang dibelinya, rumah tangga pemerintah
menghasilkan serta menya jikan jasa barang-barang publik untuk dapat dimanfaati
oleh rumah-rumah tangga keluarga dan rumah-rumah tangga perusahaan,
c. memungut pajak dan rumah-rumah
tangga keluarga dan rumah rumah tangga perusahaan dengan maksud antara lain
untuk membiayai pembelian barang-barang, jasa-jasa serta sumber-sumber daya
yang diperlukan seperti yang dimaksudkan pada butir ke 1 di atas.
d. Bertindak sebagai pengatur perekonomian, pemerintah
berkewajiba :
1) mengusahakan pembagian pendapatan
nasional yang adil,
2) mengusahakan tingkat pendapatan nasioñal dan tingkat
kesempatan kerja yang tinggi,
3) mengusahakan tingkat harga yang
relatif stabil, dan
4) mengusahakan pertumbuhan ekonomi
yang memadai.
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
A. Pengertian Permintaan (demand) dan Penawaran (supply)
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu
harga dan waktu tertentu. Sedangkan penawaran adalah sejumlah barang
yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu
Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar.
Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar.
B. Hukum Permintaan dan Penawaran
v Hukum permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:
“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.”
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:
“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.”
v Hukum penawaran
Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:
“Semakin tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditawarkan.”
Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:
“Semakin tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditawarkan.”
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tingkat Permintaan (Demand)
1) Perilaku konsumen / selera konsumen
Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang
beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno.
2) Ketersediaan dan harga barang sejenis
pengganti dan pelengkap
Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka
meises, selai dan margarin akan turun permintaannya.
3) Pendapatan/penghasilan konsumen
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli
banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka
seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang
beli.
4) Perkiraan harga di masa depan
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan
menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.
5) Banyaknya/intensitas kebutuhan
konsumen
Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk
masker pelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan
belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan
sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tingkat Penawaran (Suply)
1) Biaya produksi dan teknologi yang
digunakan
Jika biaya
pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk
lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing
dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi
canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan
harga.
2) Tujuan Perusahaan
Perusahaan
yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan
menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi
tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka
perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah
sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.
3) Pajak
Pajak yang
naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan
menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.
4) Ketersediaan dan harga barang
pengganti/pelengkap
Jika ada
produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada
yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan,
akhirnya penawaran pun dikurangi.
5) Prediksi / perkiraan harga di masa
depan
Ketika
harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri
dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual
lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.
PENGANTAR ILMU EKONOMI
KESIMPULAN
MATERI EKONOMI MAKRO, EKONOMI MIKRO, PERMINTAAN DAN PENAWARAN
DISUSUN
OLEH :
NAMA
: WAHYUNI USMAN
NIM
: 1613201010
DOSEN
PEMBIMBING : NANI LIBRIANTI,SE,M.MA
PROGRAM
STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS
PAHLAWAN
TUANKU TAMBUSAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar