MAKALAH PENGANTAR ILMU EKONOMI
PENGARUH EKONOMI TERHADAP STATUS GIZI
DISUSUN OLEH :
NAMA
: WAHYUNI USMAN
NIM
: 1613201010
DOSEN
PEMBIMBING : NANI LIBRIANTI ,
SE, M.MA
PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS PAHLAWAN
TUANKU TAMBUSAI
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................... i
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG............................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH........................................................................... 2
1.3 TUJUAN..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Ekonomi ..................................................................................................... 3
2.2 Kesehatan ................................................................................................... 3
2.3 Ekonomi kesehatan..................................................................................... 3
2.4 Gizi ............................................................................................................ 4
2.5
Pengaruh ekonomi terhadap status gizi....................................................... 4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 6
B. Saran............................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sebagai negara berkembang Indonesia
memiliki angka pertumbuhan penduduk yang
sangat tinggi, tapi tidak seimbang dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
maksimal. Kurangnya kemampuan dan keterbatasan dalam mengelola Sumber Daya Alam
(SDA) dimana seharusnya kekayaan alam dapat di manfaatkan dengan kurangnya
kemampuan masyarakat untuk memanfaatkan pada akhirnya Sumber Daya Alam (SDA)
dapat dilihat sebagai bahan mentah saja. Padahal dengan pemanfaatan Sumber Daya
Alam (SDA) dapat meningkatkan status ekonomi masyarakat yang mana dapat
meningkatkan derajat ekonomi. Dengan rendahnya status ekonomi akan menjadikan
masyarakat semakin miskin.
Salah satu dampak dari kemiskinan akan
mengakibatkan kualitas kesehatan menurun, yang berpengaruh akibat rendahnya
ekonomi adalah kekurangan gizi akibat daya beli yang kurang. Kemiskinan adalah merupakan suatu keadaan yang menggambarkan kurangnya
pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan,
pakaian, tempat berteduh dan lain-lain. (Emil Salimbahwa)
Kemampuan keluarga
untuk membeli bahan makanan tergantung pada besar kecilnya pendapatan keluarga.
Keluarga dengan pendapatan terbatas kemungkinan besar akan kurang memenuhi kebutuhan makanannya terutama untuk
memenuhi kebutuhan zat gizi dalam tubuhnya. Selain itu tingkat pendapatan dapat
menentukan pola makan. Orang dengan tingkat ekonomi rendah biasanya akan
membelanjakan sebagian besar pendapatan untuk makanan, sedangkan orang dengan
tingkat ekonomi tinggi akan berkurang belanja untuk makanan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah dari penyusunan makalah ini adalah
1. Apa itu Ekonomi?
2. Apa itu Kesehatan?
3. Apa itu ekonomi kesehatan ?
4. Apa itu gizi ?
5. Apa pengaruh ekonomi terhadap status gizi?
1.3
TUJUAN
Tujuan dari penyusunan makalah
ini adalah
1. Mengetahui apa itu ekonomi.
2. Mengetahui apa itu kesehatan.
3. Mengetahui apa itu ekonomi kesehatan.
4. Mengetahui apa itu gizi.
5. Menengetahui pengaruh ekonomi kesehatan terhadap status gizi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ekonomi
Ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu Oikos
yang berarti rumah tangga dan nomos yang berarti aturan. Jadi ekonomi adalah
ilmu yang mempelajari tentang aturan rumah tangga.
Salah satu pengertian lain dari ekonomi adalah
ilmu yang mempelajari tentang bagaimana orang atau masyarakat membuat pilihan
dengan menggunakan sumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam
berbagai cara alternatif untuk menghasilkan barang dan jasa dan distribusi
untuk konsumsi masyarakat saat ini dan akan datang
Ilmu yang
mempelajari bagaimana manusia memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan sumber
daya terbatas, sehingga memperoleh kepuasan yang maksimum. Ilmu memilih, bagaimana mengalokasikan sumber
daya yang terbatas shg memperoleh manfaat atau benefit yang sebesar-besarnya.
2.2 Kesehatan
Kesehatan adalah Keadaan sejahtera dari
badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Kesehatan dipakai hanya untuk makna “tiadanya
penyakit atau luka”. Lalu pada tahun 1948, Organisasi Kesehatan Dunia World
Health Organization (WHO), yang baru saja didirikan sebagai unit kesehatan
global dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang mengeluarkan definisi kesehatan
yaitu kaadaan bugar secara fisik, mental, dan sosial yang lengkap, dan bukan
hanya tiadanya penyakit ataupun kelemahan.
2.3 Ekonomi Kesehatan
Ekonomi Kesehatan dapat
dikatakan sebagai aplikasi ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan. Ekonomi
Kesehatan menurut World Health Organization (WHO) adalah penggunaan ilmu
ekonomi untuk kuantifikasi sumber daya yang digunakan untuk penggunaan sumber
daya tersebut untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, serta kuantifikasi
dampak upaya preventif, kuratif, dan rehabilitatif terhadap produktivitas
individu maupun produktivitas nasional. Ekonomi Kesehatan merupakan integrasi ilmu ekonomi dengan Ilmu Kesehatan khususnya
kesehatan masyarakat.
2.4 Gizi
Gizi atau Nutrition adalah suatu proses
organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses
digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran
zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan
fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Gizi
merupakan substansi organik yang dibutuhkan oleh organisme untuk fungsi normal
dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Ilmu Gizi (Nutrience
Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam
hubungannya dengan kesehatan optimal tubuh. Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan
kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan
energi, membangun dan memelihara
jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan.
2.5 Pengaruh ekonomi terhadap status gizi
Masalah kesehatan yang
menimbulkan perhatian masyarakat cukup besar akhir-akhir ini adalah masalah
gizi kurang dan gizi buruk. Walaupun sejak tahun 1989 telah terjadi penurunan
prevalensi gizi kurang yang relatif tajam,
mulai tahun 1999 penurunan
prevalensi gizi kurang dan gizi buruk pada balita relatif lamban dan cenderung
tidak berubah. Saat ini terdapat 10 provinsi dengan prevalensi gizi kurang di
atas 30, dan bahkan ada yang di atas 40 persen, yaitu di Provinsi Gorontalo,
Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Papua.
Kurang Energi dan Protein (KEP) pada tingkat
parah atau lebih populer disebut busung lapar, dapat menimbulkan permasalahan
kesehatan yang besar dan bahkan dapat menyebabkan kematian pada anak. Menurut
data Susenas 2003, diperkirakan sekitar 5 juta (27,5 persen) anak balita
menderita gizi kurang, termasuk 1,5 juta (8,3 persen) di antaranya menderita
gizi buruk. Data Departemen Kesehatan menunjukkan bahwa pada tahun 2004 masih
terdapat 3,15 juta anak (16 persen) menderita gizi kurang dan 664 ribu anak
(3,8 persen) menderita gizi buruk. Pada tahun 2005 dilaporkan adanya kasus gizi
buruk tingkat parah atau busung lapar di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa
Tenggara Timur, serta beberapa provinsi lainnya. Penderita kasus gizi buruk
terbesar yang dilaporkan terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Barat, yaitu
terdapat 51 kasus yang dirawat di rumah sakit sejak Januari sampai dengan Mei
2005. Jumlah kasus di sembilan provinsi sampai Juni 2005 dilaporkan sebanyak 3.413
kasus gizi buruk dan 49 di antaranya meninggal dunia.
Munculnya kejadian gizi buruk ini merupakan
masalah yang menunjukkan bahwa masalah gizi buruk yang muncul hanyalah sebagian
kecil dari masalah gizi buruk yang sebenarnya terjadi. Di Provinsi Nusa Tenggara
Barat misalnya, berdasarkan hasil pencatatan dan pelaporan sejak Januari-Juni
2005 hanya ditemukan sekitar 900 kasus. Namun, diperkirakan terdapat 2.200
balita marasmus kwashiorkor. Masalah busung lapar terutama dialami oleh anak
balita yang berasal dari keluarga miskin.
Dari semua masalah kesehatan yang ada tersebut
menunjukkan bahwa ekonomi atau pendapatan suatu masyarakat sangat berpengaruh
pada status gizi masyarakat tersebut. Kemampuan untuk membeli bahan makanan
yang berkualitas dengan gizi yang seimbang disebabkan karena daya beli dan
pengetahuan pula. Dari pengertian ini dapat dijelaskan bahwa semakin basar
pendapatan dan pengetahuan dari masyarakat akan semakin tinggi pamenuhan gizi
dan semakin baik pula status gizi pada masyarakat. Status gizi yang rendah dan
masalah-masalah kesehatan terjadi karena rendahnya daya beli barang atau jasa
untuk pemunuhan kesehatannya, sedangakan rendahnya daya beli tersebut
disebabkan karena rendahnya pendapatan serta pengetahuan kesehatan yang kurang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Ekonomi adalah
ilmu yang mempelajari tentang bagaimana memanfaatkan sumber daya yang terbatas
untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dengan kepuasan yang maksimum.
2. Kesehatan
adalah keadaan sejahtera dari badan,
jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial
dan ekonomi.
3. Ekonomi
Kesehatan adalah penggunaan ilmu ekonomi untuk kuantifikasi sumber daya yang
digunakan untuk penggunaan sumber daya tersebut untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan, serta kuantifikasi dampak upaya-upaya preventif, kuratif dan rehabilitatif terhadap
produktivitas individu maupun produktivitas nasional.
4. Gizi adalah
substansi organik yang dibutuhkan oleh organisme untuk fungsi normal dari
sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan.
5. Pengaruh
ekonomi terhadap status gizi adalah semakin tinggi tingkat ekonomi seorang
semakin baik status gizinya, sedangkan semakin rendah tingkat ekonomi seorang
semakin rendah daya beli sehingga semakin buruk status gizinya. Status ekonomi
untuk memenuhi kebutuhan gizi dipengaruhi tingkat pengetahuan pula.
3.2 Saran
Berdasarkan penjelasan diatas upaya untuk
meningkatkan status gizi adalah dengan cara meningkatkan penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan makanan bergizi seimbang, seiring dengan peningkatan ekonomi
atau penghasilan harus disertai dengan peningkatan pengetahuan tentang
pentingnya pemenuhan kebutuhan kesehatan terutama gizi.
DAFTAR PUSTAKA
Univet.Sutarmo.2014. Pengaruh ekonomi terhadap status gizi. Diperoleh melalui
(http://sutarmo-univet.blogspot.co.id/2014/12/pengaruh-ekonomi-terhadap-status-gizi.html).
Diakses tanggal 18 Juni
2017.
Dunia belajar.2016. pengaruh krisis ekonomi. Diperoleh melalui
(http://dunia-blajar.blogspot.co.id/2016/02/makalah-tentang-pengaruh-krisis-ekonomi.html). Diakses tanggal 18 juni 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar