EVALUASI
A. TEORI
IMPLEMENTASI EVALUASI BIDANG KESEHATAN
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), evaluasi memiliki arti yakni penilaian hasil. Pada tahun 1990
WHO mendefenisikan evaluasi sebagai cara yang bersifat sistematis untuk mempelajari
sesuatu berdasarkan pengalaman dan mempergunakan teori yang telah dipelajari untuk
memperbaiki kegiatan – kegiatan yang sedang berjalan serta meningkatkan perencanaan
yang lebih baik dengan seleksi yang seksama untuk kegiatan di masa yang akan
datang. Dun (1999) mengemukakan bahwa secara umum, istilah evaluasi berhubungan
dengan tindakan penaksiran, pemberian angka,dan juga penilaian.
Evaluasi merupakan kata
yang menyatakan usaha untuk menganalisis hasil dari suatu kebijakan dalam arti
satuan nilainya. Adapaun dalam arti yang spesifik, istilah evaluasi berkenaan
dengan produksi informasi mengenai nilai atau manfaat dari suatu kebijakan.
B.
EVALUASI DALAM MANAJEMEN ADMINISTRASI
1. Evaluasi
terhadap masukan (input)
Evaluasi ini dilakukan
sebelum program dimulaiyang bertujuan untuk mengetahui apakah pemilihan setiap sumber
daya program telah sesuai dengan program.
a. Sumber
daya manusia (SDM)
SDM merupakan aspek yang sangat penting
bagi tercapainya keberhasilandalam penyelenggaraan pemerintahan,pelaksanaan
pembangunan, serta peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
b. Sumber
daya dana
Jika terjadi kekurangan pada ketersediaan
dana kurang, maka moral dan motivasi kerja akan menurun dan pada akhirnya akan
mempengaruhi kinerja yang dihasilkan sehingga target dan tujuan program pun
tidak tercapai.
c. Sarana
dan prasarana
Apabila sarana atau alat tidak sesuai
dengan standar, maka suatu pelayanan yang bermutu akan sulit dihasilkan.
d. Petunjuk
pelaksanaan
Kebijakan juga dapat mempermudah upaya
penyelesaian masalah yang telah terjadi berulang kali. Kebijakan merupakan dasar
pengendalian manajemen untuk memungkinkan koordinasi di segala unit organisasi
2. Evaluasi
terhadap proses
Evaluasi ini dilakukan
saat program tengah berlangsung. Bertujuan untuk mengetahui apakah metode yang
dipilih benar – benar efektif dalam mencapai tujuan – tujuan yang telah
ditetapkan.
3. Evaluasi
terhadap keluaran (output)
Dilakukan setelah pelaksanaan program,
bertujuan untuk mengetahui apakah output serta effect atau outcome program
telah sesuai dengan target pencapaian yang telah ditetapkan.
C.
EVALUASI PROGRAM KESEHATAN
1. Defenisi
evaluasi program
·
Bryant dan white dalam (kuncoro,1997)
Evaluasi adalah upaya untuk mendokumentasikan
dan juga melakukan penilaian tentang apa yang terjadi.
·
Anderson dalam (arikunto,2004)
Evaluasi merupakan sebuah proses menentukan
hasil yang telah dicapai melalui beberapa kegiatan yang direncanakan untuk
mendukung tercapainya suatu tujuan.
·
Suharsimi Arikunto dan Abdul Jabar (2004)
Evaluasi program merupakan proses penetapan
nilai, tujuan dan efektivitas atau kecocokan sesuatu dengan dengan kriteria serta
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Tujuan
evaluasi program
a. Untuk
memperoleh informasi tentang perencanaan dan pelaksanaan program
b. Untuk
memperbaiki kebijakan perencanaan dan pelaksanaan program
c. Untuk
memperbaiki alokasi sumber daya manajemen
Informasi yang dihasilkan
dari evaluasi program merupakan nilai yang anatara lain berkenaan dengan :
a. Efisiensi
yakni perbandingan antara hasil dengan sumber daya yang digunakan
b. Keuntungan
yaitu selisih antara hasil dengan sumber daya yang digunakan
c. Efektivitas
yakni penilaian pada pencapaian hasul tanpa memperhitungkan sumber daya
d. Keadilan
yakni keseimbangan dalam pembagian hasil dan sumber daya yang digunakan
e. Detriments
yakni indikator negatif dalam bidang sosial, seperti criminal dan sebagainya
f. Manfaat
tambahan yaitu tambahan hasil banding biaya atau pengorbanan
3. Dimensi
evaluasi program
Evaluasi sebagai cara
untuk membuktikan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan suatu program
digunakan untuk menunjukkan tahapan siklus dalam pengelolaan program.
a. Evaluasi
untuk mengukur efektivitas program ‘
Efektivitas program
dipahami sebagai keberhasilan implementasi. Implementasi program merupakan cara
atau metode untuk mencapai tujuan program yang dirancang melalui identifikasi masalah
yang ada dan ingin dipecahkan. Persyaratan keberhasilan implementasi program
antara lain :
1) Kondisi
eksternal pelaksana tidak menimbulkan gangguan yang serius
2) Tersedia
waktu dan sumber daya yang memadai
3) Perpaduan
berbagai sumber daya yang benar – benar tersedia
4) Kebijakan
didasari oleh hubungan kausalitas yang andal
5) Hubungan
kausalitas yang langsung dan sedikit mata rantainya
6) Hubungan
saling ketergantungan
7) Pemahaman
dan kesepakatan terhadap tujuan
8) Tugas-
tugas yang diperinci secara berurutan
9) Komunikasi
dan koordinasi yang sempurna
10) Pihak
berwenang dapat menuntut dan mendapatkan kepatuhan
b. Evaluasi
untuk mengukur efisensi program
Efisiensi merupakan suatu ungkapan
mengenai hubungan antara hasil – hasil yang diperoleh dari program atau
kegiatan dibidang kesehatan dengan upaya yang telah dilakukan dalam bentuk
sumber daya manusia,keuangan, serta sumber – sumber lainnya, proses – proses dan
teknologi, kesehatan dan waktu.
Evaluasi
terhadap efisiensi program dilakukan dengan membandingkan antara keluaran (output) yang dicapai dengan asupan (input) yang digunakan. Prinsip efisiensi
antara lain :
1) Cost efificiency
: mencari biaya yang paling murah
2) Tehnical efficiency
: mencari teknologi yang paling banyak menghasilkan produk
3) Alloca efficiency
: mix input yang sesuai
c. Evaluasi
untuk mengukur relevansi program
Relevansi program
sebagai kesesuaian program dengan masalah atau kebutuhan dan kesesuaian program
dengan upaya dan sumber daya yang disediakan.
d. Evaluasi
untuk mengukur kesinambungan program
Kesinambungan diarahkan pada upaya
penjagaan terhadap keseimbangan pertumbuhan ekonomi serta proteksi lingkungan
dan tanggung jawab sosial menuju peningkatan kualitas hidup kita dan generasi
mendatang.
D.
LANGKAH – LANGKAH DALAM EVALUASI
1. Menentukan
tujuan evaluasi
Tujuan dari evaluasi
harus dimengerti, karena hal ini mempengaruhi pula macam informasi yang akan
dikumpulkan.
2. Menentukan
bagian apa dari program yang akan dievaluasi
Apakah yang dievaluasi masukannya,
proses, keluaran, atau dampaknya, atau kombinasi dari bagian – bagian tersebut.
3. Mengumpulkan
data awal
Data ini dapat
digunakan sebagai pembanding bagi suatu program agar penilaian dapat dilakukan
dengan baik.
4. Mempelajari
tujuan program
Tujuan program
merupakan syarat penting bagi suatu program, agar penilaiandapat dilakukan
dengan baik.
5. Menentukan
tolok ukur (indikator)
Perlu ditetapkan patokan apa yang akan
digunakan sebagai dasar pengukuran.
6. Menentukan
cara menilai, alat penilaian, dan sumber datanya
Cara menilai :
a. Case study X : pengamatan
diadakan hanya sesudah program dilaksanakan terhadao suatu kelompok masyarakat.
b. Pre test :melakukan
pengumpulan data awal kemudian dilakukan
pengamatan yaitu sebelum dan sesudah program
c. Mempergunakan
kontrol : setelah pelaksanaan program selesai, lalu diadakan oengamatan baik
terhadap kelompok masyarakat yang mendapat program dan pada masyarakat yang
tidak mendapat program
d. Pre-test
dengan kontrol : dilakukan pengumpulan
data awal, baik pada kelompok yang mendapat program yang disebut eksperimen,
maupun terhadap kelompok yang tidak mendapat program yang disebut kelompok
kontrol
DAFTAR
PUSTAKA
Darmawan,
Surya Ede dan Amal Chalik Sjaaf.2016. Administrasi
Kesehatan Masyarakat Teori dan Praktek. Jakarta : Rajawali Pers
L.marquis,Bessie
dan J.Huston,carol.2010.Kepemimpinan dan
Manajemen Keperawatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran
TUGAS DASAR – DASAR OMPE
EVALUASI
DISUSUN OLEH :
WAHYUNI USMAN NIM : 1613201010
DOSEN PEMBIMBING
: ELFIAN,M.Kes
PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN
MASYARAKAT
UNIVERSITAS PAHLAWAN
TUANKU TAMBUSAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar